Selasa, 13 Juni 2017

Inilah Sejarah Hari Valentine

sejarah-garasitogel - Hari Valentine (Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah haru dimana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya, terutama di Dunia Barat.

Asal muasalnya, konon hari Valentine adalah merupakan salah satu hari raya Katolik Roma. Hari raya ini sama seklai tidak diasosiasikan dengan "Cinta yang Romantis" seperti konsep "Hari Valentine" masa kini.

 

Sekarang ini Hari Valentine terutama diasosiasikan dengan saling bertukar "pernyataan cinta romantis" dalam bentuk simbol modern Valentine antara lain sebuah kartu berbentuk hati dan  gambar sosok "Cupido-/-Dewi Asmara" (cupid) bersayap.

Mulai abad ke-19, tradisi penulisan pernyataan cinta ini mendorong timbulnya produksi kartu ucapan secara massal. Asosiasi kartu Ucapan AS (The Greeting Card Association) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar 1 miliyar kartu Valentine dikirimkan per tahum. Hal ini membuat hari Valentine ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal dimana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkitakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu Valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wnaita. Hadiah-hadiah nya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, Industru berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuat kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine sering kali di anggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah hubungan serius. sebenarnya hari valentine itu merupakan hari cinta kasih, jadi bukan hanya cinta kepada pacar atau kekasih. Hari Valentine merupakan hari raya dalam soal cinta kasih namun bukan berati selain hari Valentine tidak ada cinta kasih.

Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan cinta antar pacar pada hari Valentine yang diimpor dari AS ini mulai bermuncuulan, Budaya ini cenderung menjadi populer dan konsumtif karena perayaan hari Valentine inilebih banyak didorong oleh promosi para penjual barang-barang yang terkait dengan hari Valentine seperti kartu ucapan cinta, kotak coklat, perhiasan dan boneka di pertokoan dan media (stasiun Tv, radio dan majalah remaja). Hal ini terutama banyak terjadi di kota-kota besar di Indonesia yang marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan hari Valentine. Jadi sifat nya sudah sangat komersil tanpa di sadari oleh para "penganut" hari Valentine bahwa mereka telah dimanfaat kan untuk dikeruk uangnya.

Menurut Ensiklopedi Katolik (Catthilic Exncyloclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk 3 martir atau santo (orang suci) yang tersedia :
  • Seorang pastur di Roma
  • Seorang uskup Interamna (modern Terni)
  • Seorang martir di provinsi Romawi Africa
Hubungan antara ke 3 martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir- martir ini. Namun hari 14 Februari di tetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk megungguli hari raya Lupercalia yang di rayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang di gali dari makam " Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus" dekat Roma, diindentidikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian diletakkan dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja "whitefriar Street Carmelite Church" di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, dimana peri emas diarak-arak dalam sebuah prosesi yang khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya Valentine ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya masih di pertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih di rayakan pada paroki-paroki tertentu.

Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya (Inggris), negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. DI Amerika Serikat karti Valentine pertama yang di produksi secara massal di cetak setelah tahun 1847 oleh Esther A/ Howland (1828-1904) dari Worceste. Massachusetts. Ayah nya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah karu Valentine Inggris yang ia terima. (semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary")


Tidak ada komentar:

Posting Komentar