Kamis, 15 Juni 2017

Asal Mula Perayaan Tahun Baru Imlek

sejarah-garasitogel - Di Negara asalnya yaitu China dan juga negara yang mayoritas berpenduduk Chinese seperti Taiwan, Hongkong Perayaan Tahun Baru ini juga disebut Chinese New Year (Tahun Baru Chinese). Nama ini digunakan untuk mengganti sebutan Tahun Baru Lunar sejak setelah recolusi Xinhai pada tahun 1911. Aslinya perayaan musim semi ini adalah warisan masa lampau yaitu ritual La. 

Secara umum, La adalah hari terakhir dalam satu tahun pada saat panen raya sudah diranpungkan dan sebagai ungkapan rasa syukur, orang Chinese (Tionghoa) memberikan sesaji kepada para dewa dan leluhur dilaksanakan. 

Pada masa Dinasti Han bekuasa di Tiongkok, Xu Shen menulis dalam bukunya bahwa, pada hari La, 36 hari setelah perayaan DongZhi 9yaitu hari terpendek dalam satu tahun yang biasanya bertepatan dengan tanggal 21 atau 22 bulan Desember), Semua dewa diberikan sesaji.

Walaupun perayaan musim semi ini jatuh pada hari pertama bulan pertama suatu tahun, namun umumnya perayaan berlansung sepanjang bulan. Dimulai dengan pesta atau perayaan membuat dan memakan semacam bubur special yang di sebut " La Ba Zhou " pada hari kedelapan dari La "

Dibagian Selatan China, dan juga dibawa hingga kenegara-negara di Asia tenggara, makanan ini di kenal sebagai "Onde-Onde berkuah" . Rangkaian perayaan berakhir pada hari kelimabelas bulan pertama (Cap Go Me), dimana orang-orang Tionghoa merayakan "Yuan Xiao atau Festival Lampion". Belakangan festival lampion ini juga diramaikan dengan tarian Naga (Liang Liong) dan Akrobat Barongsai.


Menurut legenda, konon pada masa lampau ada seorang pria bernama Wannian. Suatu hari ia duduk di bawah phon dan menyadari kalau bayangan pohon bergerak secara teratur sesuai dengan pergerakan matahari. Berdasarkan pengamatannya, Wannian membuat semacam pengukur waktu menggunakan tongkat. Namun sayang, pengukur waktu penemuan nya ini hanya berfunsi ketika sinar matagaru tidak sedang tertutup awan pada siang hari dan dimalam hari sama sekali tidak dapat dipergunakan. Hal ini memacu wannian untuk menciptakan suatu alat yang tidak tergantung oleh sinar matahari. Ia lalu membuat semacam jam dengan mempergunakan sebuah jar yang di letakkan sedemikian rupa sehingga air di dalam jar tersebut akan menetes perlahan dengan interval yang dapat diatur. 
Diwaktu yang sama, Raja Zuyi sedang mencemaskan bencana alam yang melanda negrinya. Ia yakin banyak penderitaan akibat bencana alam dapat dihindari ayau setidaknya di kurangi efeknya jika saja dia tahu bagaimana memprediksi cuaca. Salah saru menterinya, A-heng yang ungun mencari muka dihadapan raja malah megusulkan raja mengadakan upacara sembahyang pada langit (Tuhan), katanya Kaisar Giok (Bossnya Dewa-Dewi orang Tionghoa) minta sogokan atau kalau tidak akan diturunkan bencana. Raja Zuyi menerima usulannya, tetapi bencana alam tetap saja tidak dapat dihindari. 

Ketika Wannian mendengar hal itu, ua segera pergi menemui Raja Zuyi,. Ia menerangkan hasil obserasinya mengenai waktu dan perubahan alam kepada snaga Raja. Xuyi sangat terkesan sehingga ia segera mendirikan stasiun pengamat cuaca lengkap dengan alat ukur waktu agar Wannian dapat menciptakan sebuah sistem kalender demi kepentingan rakyatnya. 

Beberapa waktu kemudian , Raja Zuyi menyuruh A-heng untuk memeriksa hasil pekerjaan Wannian. Menteri tersebut pergi stasiun pengamat cuaca dan menemukan catatan-catatan Wannian di dinding. bahwa satu siklus waktu yang terdiri dari 360 hari, 12 siklus bilan dan 4 peubahan musim. Agaknya Wannian hampir merampungkan tugasnya. Khawatir kalau prestasi Wannian akan membuat dirinya tersingkir dari lingkaran pengaruh Raja Zuyi mengetahui keterlibatan A-heng dalam rencana pembunuhan tersebut. A-heng akhirnya dihukum pancung. Setelag itu Raja Zuyi sendiri yang mengunjungi Wannian di stasiun cuacanya. 

Wannian menjelaskan bahwa ia telah berhasil menciptakan suatu kalender. kebetulan saat itu menurut sistem kalender penemuan Wannian, satu siklus tahunan akan segera berakhir, karena itu ia meminta Raja Zuyi berpendapat hari pertama musim semi mestinya tepat untuk dijadikan hari pertama permulaan tahun baru. Musim semmi adalah musim dimana segala sesuatu yang lama digantikan oleh yang baru, musim dingin telah berlalu, bunga-bunga mulai bermekaran, tunas-tunas tanaman mulai bertumbuhan.

Itulah awal mula perayaan  musim semi atau the spring festival. Perayaan inilah yang kemudian dirayakan sebagai Chinese New year atau di Indonesia dikenal sebagai Tahun Baru Imlek. 

Sebagai penghargaan kepada Wannian yang telah menciptakan sistem kalender yang mempergunakan sistem solar (peredaran matahari). Raja Zuti memberi nama kalender tersebut dengan nama "kalender Wannian" dan memberi gelar kepada Wannian sebagai "Dewa Panjang Umur" dan memberi amplop merah (angpao) berisi uang sebagai hadiah menyambut tahun baru. 

Saat ini perayaan dilakukan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Ditaiwan dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk kedalam laut. Dan secara umum saat ini pengucapan selamat pada perayaan imlek dengan menyebutkan Gongxi Facai (Bahasa Mandarin) atau Kung hei Fat Choi (Bahasa kantonis).

Cap Go Meh melambangkan hari kelimabelas dan hari erakhir daru masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum migran Tionghoa yang tinggal diluar Negri leluhurnya, dan saat itu  merupakan bulan penuh (purnama) pertama di Tahun baru tersebut..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar