GarasiNews - Sejarah terbentuknya
Bumi diperkirakan dimulai sekitar 4,54 x 109 (sekitar 4,54 triliun)
tahun lalu dan disebabkan oleh pertumbuhan solar nebula, dimana
pelepasan gas oleh gunung api membantak atmosfirnya tapi tak memiliki
oksigen sama sekali dan bisa menjadi racun bagi manusia dan hampir
seluruh kehidupan modern.
Linimasa Perjalanan Terbentuknya Bumi
Linimasa Perjalanan Terbentuknya Bumi
Model yang dipercaya sebagai model dasar pembentukan tata surya kita dan permulaan sejarah terbentuknya Bumi adalah hipotesa solar nebula. Pada model ini, tata surya terbentuk dari sebuah awan besar dari debu semesta dan gas bernama solar nebula yang terbuat dari hidrogen dan helium tepat setelah Ledakan Besar 13,8 Ga (triliun tahun lalu) dan elemen-elemen berat lainnya yang dimuntahkan supernova. Sekitar 4,5 Ga, nebula memulai sebuah kontraksi yang mungkin terpicu oleh gelombang kejut supernova terdekatnya, dimana gelombang kejut ini juga membuat nebula berputar. Seriring dengan akselerasi awan debu semesta, pergerakan angular, gravitasi, dan inertia-nya merata pada sebuah protoplanetary disk.
Bagian
tengah dari nebula yang berputar tadi, karena tidak memiliki pergerakan
angular, mulai runtuh hingga sebuah reaksi nuklir dari hidrogen menuju
helium bermula. Setelah kontraksi lebih lanjut, sebuah bintang T Tauri
tersulut dan berubah menjadi matahari. Sementara itu, bagian terluar
gravitasi nebula membuat matter memadat, purwaplanet terbentuk, dan
mulai memisahkan diri menjadi cincin-cincin. Bumi juga terbentuk dengan
cara seperti ini sekitar 4,54 triliun tahun yang lalu dengan 1%
ketidakyakinan.
Hadean, eon pertama dalam sejarah terbentuknya Bumi bermula dengan pembuatan Bumi, dan dilanjutkan dengan eon Archean pada 3,8 Ga. Batu tertua yang ditemukan di Bumi sendiri bisa dilacak datang dari 4,0 Ga, sementara kristal detrital zircon pada batu sekitar 4,4 Ga, tepat setelah pembuatan Bumi dan kerak Bumi. Pada awal era Archean, Bumi sudah mulai mendingin, meskipun kebanyakan makhluk hidup modern masih belum bisa meninggali planet tersebut karena kurangnya oksigen dan lapisan ozon. Meski begitu, dipercaya bahwa kehidupan prasejarah dimulai di era Archean, dengan kandidat fosil yang berasal dari sekitar 3,5 Ga. Para peniliti bahkan berspekulasi bahwa kehidupan sudah dimulai sejak Hadean awal, sekitar 4,4 Ga.
Konveksi mantel, sebuah proses yang menggeserkan lempeng tektonik masa kini merupakan hasil dari aliran panas yang bergerak dari inti Bumi menuju daratan. Proses ini melibatkan pembentukan lempeng tektonik pada mid-oceanic ridges. Lempeng-lempeng ini kemudian dihancurkan melalui subduksi menjadi mantel pada zona subduksi. Pada masa Archean awal sekitar 3 Ga, mantel yang ada jauh lebih panas dan mungkin ada pada suhu 1600 oC, sehingga konveksi pada mantel ini menjadi lebih cepat. Dipercaya pada era Hadean dan Archean, zona subduksi ada lebih banyak sehingga lempeng tektonik lebih kecil.
Dalam sejarah terbentuknya Bumi, sering disimpulkan bahwa Bumi pernah memiliki tiga jenis atmosfir yang berbeda:
Hadean, eon pertama dalam sejarah terbentuknya Bumi bermula dengan pembuatan Bumi, dan dilanjutkan dengan eon Archean pada 3,8 Ga. Batu tertua yang ditemukan di Bumi sendiri bisa dilacak datang dari 4,0 Ga, sementara kristal detrital zircon pada batu sekitar 4,4 Ga, tepat setelah pembuatan Bumi dan kerak Bumi. Pada awal era Archean, Bumi sudah mulai mendingin, meskipun kebanyakan makhluk hidup modern masih belum bisa meninggali planet tersebut karena kurangnya oksigen dan lapisan ozon. Meski begitu, dipercaya bahwa kehidupan prasejarah dimulai di era Archean, dengan kandidat fosil yang berasal dari sekitar 3,5 Ga. Para peniliti bahkan berspekulasi bahwa kehidupan sudah dimulai sejak Hadean awal, sekitar 4,4 Ga.
Konveksi mantel, sebuah proses yang menggeserkan lempeng tektonik masa kini merupakan hasil dari aliran panas yang bergerak dari inti Bumi menuju daratan. Proses ini melibatkan pembentukan lempeng tektonik pada mid-oceanic ridges. Lempeng-lempeng ini kemudian dihancurkan melalui subduksi menjadi mantel pada zona subduksi. Pada masa Archean awal sekitar 3 Ga, mantel yang ada jauh lebih panas dan mungkin ada pada suhu 1600 oC, sehingga konveksi pada mantel ini menjadi lebih cepat. Dipercaya pada era Hadean dan Archean, zona subduksi ada lebih banyak sehingga lempeng tektonik lebih kecil.
Dalam sejarah terbentuknya Bumi, sering disimpulkan bahwa Bumi pernah memiliki tiga jenis atmosfir yang berbeda:
- Atmosfir pertama didapatkan dari solar nebula dan terbuat dari elemen ringan solar nebula tersebut seperti hidrogen dan helium. Yang melenyapkan atmosfir ini dipercaya adalah kombinasi angin solar dan panas Bumi, dan itu kenapa atmosfir kita sekarang tak memiliki elemen-elemen tersebut.
- Atmosfir kedua, terbentuk karena pelepasan gas yang mudah menguap dari inti Bumi. Sekarang mulai disimpulkan bahwa gas-gas tersebut disampaikan ketika akresi oleh sebuah proses bernama impact degassing. Atmosfir kedua ini diperkirakan dipenuhi uap air, karbon dioksida, nitrogen, dan jumlah kecil gas lain.
- Atmosfir kita sekarang diperkirakan muncul ketika Bumi mulai semakin dingin dan awan-awan mulai bisa terbentuk. Awan ini membentuk samudera, dan pada awal Archean, samudera mulai memenuhi Bumi. Dalam perjalanannya, Bumi mulai membentuk kehidupan seiring dengan munculnya atmosfir dan samudera. Kemunculan makhluk hidup pertama mungkin terjadi karena reaksi kimia yang membuat banyak sampah-sampah organik seperti nucleobase dan asam amino. Kompleksitas makhluk hidup ini kemudan mulai menjadi semakin rumit dengan paling tidak tiga titik awal yang mempengaruhi:
- Replikasi diri, teknik dari sebuah organisme untuk membentuk dirinya yang satu lagi dengan tingkat kemiripan sangat tinggi.
- Metabolisme, sebuah kemampuan untuk makan dan mengobati diri mereka sendiri.Sel membran luaran, yang memperbolehkan makanan untuk masuk dan mengeluarkan produk limbah. Sel-sel awal menyerap energi dan makanannya dari keadaan sekitarnya, dimana pada saat itu mereka menggunakan fermentasi, sebuah breakdown dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang kurang kompleks, dimana energi digunakan untuk bereproduksi dan tumbuh. Di satu sisi, evolusi dari fotosintesa mulai membuat mungkin para sel untuk membuat makanan mereka sendiri. Hampir seluruh makhluk hidup yang mewarnai permukaan Bumi amat bergantung pada fotosintesa ini baik langsung ataupun tidak langsung. Contoh yang paling sering ditemukan adalah fotosintesa oksigen dimana karbon dioksida, air, dan sinar matahari diubah menjadi makanan. Proses ini menangkap energi matahari dan memberikan energi lagi untuk membuat gula.
Rekonstruksi lempeng tektonik sekitar 250 juta tahun yang lalu bisa dilihat menggunakan continential margin, anomali magnetik dasar laut, dan kutub paleomagnetik. Hal ini memulai hal baru dalam sejarah terbentuknya Bumi. Kemudian pada era Proterozoic, kehidupan mulai muncul, dengan sebelumnya samudera membeku secara keseluruhan. Eon kembali berubah dan masuk pada era Phanerozoik yang terdiri dari tiga era yaitu Paleozoik, Mesozoik, dan Senozoik. Era-era ini merupakan waktu dimana kehidupan dengan sel ganda mulai bervariasi dan berevolusi menjadi organisme yang menjadi bagian dari Bumi modern sekarang ini.
Demikian artikel singkat mengenai sejarah terbentuknya bumi, dan ternyata bumi yang kita tempati sekarang ini tidak datang dan ada begitu saja. Ada peristiwa geologi yang terjadi dalam proses pembentukan bumi tersebut. Semoga bermanfaat dan semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.
Sumber : WWW.GARASIGAMING.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar